Archives
“KECANTIKAN” tidak untuk menundukkan kehidupan. Karena kehidupan tidak dapat ditundukkan oleh kecantikan. Tapi, peluklah kehidupan, sayangi, dan cintai kehidupan. Karena akan membawa kita pada puncak kehidupan. Dan “Sinar kecantikan” itu akan timbul dengan sendirinya
Kesedihan, kekecewaan, dan kebahagiaan merupakan “Tamu” pada diri kita, yang akan selalau berkunjung ke dalam diri kita. Jadi, terimalah tamu tersebut dengan senyum dan ketabahan
Tidak ada kekurangan dan kelabihan, tapi bagaimana kita bisa berada di atas puncak dari kekurangan dan kelebihan tersebut. Dan menerimanya secara totalitas. Mensyukuri pemberian Tuhan maka “Sinar kecantikan” itu akan timbul dengan sendirinya.
Dipihak lain, ada sebagian orang yang terus lari dari kenyataan hidup. Segala energi dihabiskan untuk pelarian itu. Betapa pun biaya akan keluar. Sejauh apa pun perjalanan akan ditempuh demi mendapatkan kenyamanan hidup yang diinginkan. Hidup akhirnya menjadi pelarian yang tiada akhir.
Kenyataan hidup memang tidak mudah. Penuh kesulitan dan kepedihan. Di mana, kapan, dan apa pun posisi seseorang anak manusia tidak akan lepas dengan kenyataan pahit itu. Masalahnya, tidak semua orang sadar dan siap tentang kenyataan seperti itu. Kegetiran dipahami sebagai siksa, dan ketidaknyamanan hidup ditangkap sebagai kelemahan diri. Dan dari situlah tidak sedikit orang yang akhirnya putus asa. Tiba-tiba, semangat hidupnya menjadi redup.
Bagi sebagaian orang kepahitan hidup justru menjadi pelajaran berharga. Kepahitan hidup menggiring seseorang menuju kesuksesan. Kepahitan memang tidak menyenangkan. Tapi dari kepahitan itulah cita-cita bisa diraih.
Sabar dan Shalat
Allah SWT menurunkan petunjuk kepada manusia untuk membaca kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan akhirnya dikumpulkan dan dipupuk. Dan kekurangan dikikis semampu mungkin. Dari situlah manusia mempunyai kekuatan untuk menatap dan menata kehidupannya.
Di samping itu pula, sebagai manusia religius seharusnya kita tak panik dalam menghadapi pahitnya kehidupan. Dan sebagai seorang hamba Allah paham bahwa itulah kenyataan kehidupan. Ada ketakutan dalam diri yang harus dimunculkan, yaitu kesabaran.
Ya… kesabaran. Dengan menegakkan salat dan sabar manusia diharapkan mampu menghadapi lika-liku kehidupan yang berliku-liku. Karena dengan salat dan sabar manusia mendapatkan pertolongan dari Allah. Salat dan sabar adalah solusi di dalam Islam. Jika kita tahu makna sesungguhnya dari salat dan sabar itu. ”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kapadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155).
Arti Kehidupan adakah seorang insan yang mengerti.. apakah arti kehidupan ini...
Bunga Citra Lestari Hamil Sebelum Kahwin Dengan Ashraf Sinclair?
Apabila aktor kacak Ashraf Sinclair dan artis terkenal Indonesia, Bunga Citra Lestari (Bunga) mengumumkan cinta yang mereka bina bakal diakhiri dengan ikatan pernikahan menjelang 8 November ini, bukan sahaja mereka menjawab teka-teki sejauh mana keseriusan hubungan ingin dibuktikan, bahkan mencetuskan satu lagi persoalan baru.
Khabar dari seberang semakin tidak keruan apabila dengan tiba-tiba Bunga diasak dengan persoalan yang cukup nakal. Apakah ada kemungkinan keputusan untuk bernikah dengan lelaki yang dicintainya, Ashraf diambil secara tergesa-gesa bagi menutup malu ekoran dia sedang hamil?
Itu soalan panas yang berlegar di fikiran sebahagian anggota media di Indonesia pada ketika ini dan diajukan dalam sidang akhbar semalam.
Dan pastinya secara terang-terangan, Bunga menafikan sekeras-kerasnya tohmahan tidak berasas itu kepada semua media Indonesia termasuklah kepada KOMPAS Entertainment.
Bunga membantah dengan tegas apabila dia ditanya oleh media Indonesia apakah sedang berbadan dua hingga mereka terpaksa mempercepat majlis akad nikah berkenaan.
“Tak mungkin saya hamil. Lihat saja sendiri,” jawab Bunga sambil memperlihatkan ‘perut ratanya’ di depan para wartawan dalam sidang media satu produk kecantikan yang berlangsung di Menara Imperium Kuningan, Jakarta Selatan, kelmarin. (Petikan laporan akhbar KOSMO! bertarikh 14 Oktober 2008)